Tumbang Titi, Kalimantan Barat — Sebuah langkah besar dalam dunia pendidikan nonformal terjadi di Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, dengan berdirinya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Baru pada tahun 2021. Lembaga ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan yang fleksibel dan inklusif, terutama bagi mereka yang tidak sempat menyelesaikan pendidikan formal.
Didirikan oleh Rahmat Kartolo, S.Pd.I., M.Sos, seorang pendidik yang juga putra daerah, PKBM Tunas Baru lahir dari keprihatinan terhadap tingginya angka putus sekolah dan rendahnya akses pendidikan di wilayah pedalaman Kalimantan Barat. Dengan semangat pengabdian dan dukungan masyarakat setempat, PKBM ini mulai beroperasi secara resmi setelah memperoleh izin dari Dinas Pendidikan pada tahun 2021.
“Kami ingin memberikan kesempatan kedua bagi siapa pun yang ingin belajar, tanpa memandang usia atau latar belakang,” ujar Rahmat Kartolo.
PKBM Tunas Baru menawarkan program pendidikan kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Metode pembelajaran yang digunakan sangat fleksibel, menggabungkan tatap muka, pembelajaran mandiri, dan daring, agar dapat menjangkau warga belajar di daerah terpencil sekalipun.
Sejak berdiri, PKBM ini telah menunjukkan perkembangan pesat. Pada tahun ajaran 2022–2023, sebanyak 65 warga belajar berhasil lulus dari program Paket C, dan pada tahun 2025, PKBM ini menyelenggarakan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) secara hybrid dengan peserta mencapai 69 orang.
Kini, PKBM Tunas Baru tengah dalam proses untuk bernaung di bawah Yayasan Purnama Tumbang Titi, sebagai upaya memperkuat kelembagaan dan memperluas jangkauan layanan pendidikan.
Dengan berdirinya PKBM Tunas Baru, harapan baru pun tumbuh di tengah masyarakat Tumbang Titi—bahwa pendidikan bukanlah hak istimewa, melainkan hak semua orang. (ER)