Bupati Ketapang menghadiri deklarasi Diri Bebas BABS, Desa Paya Kumang Ketapang-Kalbar.

Ketapang — Di bawah langit pagi yang cerah pada Kamis (3/7), Desa Paya Kumang menorehkan sejarah. Dalam pelukan semangat gotong royong dan cita-cita luhur, desa yang terletak di Kecamatan Delta Pawan ini resmi menyandang gelar Desa Open Defecation Free (ODF) — sebuah tonggak penting menuju masyarakat yang lebih sehat, kuat, dan bermartabat.

Acara deklarasi yang dimulai pagi itu tak sekadar seremoni. Ia adalah perayaan tekad dan kerja keras—dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kehidupan yang lebih baik. Hadir dalam kesempatan ini jajaran pimpinan OPD Ketapang, Forkopimcam Delta Pawan, para kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta warga Paya Kumang yang memenuhi halaman kantor Desa dengan wajah sumringah penuh harapan.

Bupati Ketapang Alexander Wilyo, S.STP., M.Si dalam sambutan menyampaikan penghargaan setinggi langit kepada seluruh masyarakat dan pemerintah Desa Paya Kumang. Saya menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal sederhana, dari tekad yang tak mudah padam, dari desa yang tak menyerah pada keterbatasan.

“Buang Air Besar Sembarangan bukan hanya soal sanitasi, tetapi soal martabat. Soal bagaimana kita menjaga tubuh dan bumi tempat kita berpijak. Paya Kumang hari ini menunjukkan bahwa saat warga bersatu, cita-cita tak lagi sekadar mimpi.”

Program STBM yang terdiri dari lima pilar utama—penghentian BABS, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan limbah cair—diibaratkan sebagai jembatan menuju masa depan, tempat anak-anak bisa tumbuh sehat, perempuan tak lagi cemas dan lansia bisa hidup dengan tenang.

“Ini bukan akhir, melainkan awal. ODF bukan tujuan akhir, tapi langkah awal dari tanggung jawab bersama. Mari kita jaga kebiasaan ini. Kita tularkan semangat ini ke desa-desa tetangga. Karena Ketapang yang sehat dimulai dari rumah, dari keluarga, dari desa yang kita cintai ”

Tak hanya berhenti di urusan sanitasi, Saya pun menyampaikan kabar bahagia bagi generasi muda. Pada tahun ajaran baru ini, seluruh siswa SD dan SMP di Kabupaten Ketapang akan menerima seragam dan buku tulis gratis. Sebuah ikhtiar agar pendidikan tak lagi menjadi beban, tapi cahaya yang membimbing langkah anak-anak menuju cita-cita.

“Kami ingin anak-anak Ketapang bersekolah tanpa cemas. Tak ada lagi alasan tertinggal karena biaya. Dan bagi mereka yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu, kami siapkan beasiswa. Karena saya percaya, di pundak merekalah masa depan Ketapang dititipkan.”

Tak lupa, Saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Desa Paya Kumang atas kepercayaan dalam Pilkada lalu. Amanah yang diberikan, katanya, adalah titipan Tuhan yang akan dijawab dengan kerja nyata, pelayanan sepenuh hati, dan komitmen yang tak pernah pudar untuk membangun Ketapang yang berkeadilan.

“Terima kasih atas kepercayaan itu. Saya tidak akan menyia-nyiakannya. Kita akan membangun bersama, bukan hanya jalan dan jembatan, tapi harapan dan kehidupan.”

Hari itu, Paya Kumang bukan hanya mendeklarasikan diri bebas BABS. Ia telah mengangkat wajahnya tinggi-tinggi, menatap masa depan dengan keyakinan baru: bahwa sebuah desa kecil pun bisa jadi pelita bagi perubahan besar.

Selamat, Paya Kumang. Langkahmu adalah nyala obor yang menerangi jalan Ketapang menuju hari esok yang lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih adil untuk semua. (ER)

Berita Terkait

Berita Terbaru